BANJARMASIN – Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi kecewa terkait tata kelola sampah di Kota Seribu Sungai yang berimbas pada gagalnya Banjarmasin mendapat Adipura.
“Salah satunya indikator kegagalannya tentang pengelolaan
sampah. Kami akan komunikasikan hal ini dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
agar sistem pengelolaan sampah bisa diperbaiki,” katanya, Rabu (1/3).
“Sangat tidak wajar kalau kita dengan penataan yang kurang baik
mendapat penghargaan. Ini evaluasi kita dan harus memaklumi bahwa kita belum
patut mendapatkan penghargaan tersebut,” tegasnya.
Politisi PAN ini memberi catatan merah bagi pemerintah dalam hal
pengelolaan sampah.
“Salah satunya kurangnya sistem pengelolaan di TPS dan TPA. Kita
harapkan dengan kerjasama dengan instansi lain seperti provinsi bisa memberikan
kita sedikit ruang untuk bisa memperbaiki hal yang dianggap gagal dalam
pengelolaan sampah,” ujarnya.
Kegagalan ini, diharapkannya bisa jadi intropeksi bagi seluruh
elemen agar lebih getol dalam menjaga lingkungan.
“Salah satu momentum untuk bersama-sama, bukan hanya dari
pemerintahan, DPRD dan masyarakat juga bersama-sama mengevaluasi lingkungan
kita bahwa sedang tidak baik-baik saja,” ucapnya.
Ia juga mengomentari kinerja dinas lain yang terlibat dengan
berimbasnya sampah yang penuh di Kota Banjarmasin.
“Ini bukan jadi permasalahan DLH saja, tapi menjadi PR untuk
seluruh dinas di Pemkot Banjarmasin. Jangan sampai ini jadi kegagalan DLH saja,”
tegasnya.
Saat ini, lanjutnya, tidak ada aturan yang jelas tentang
perumahan terus bertambah di Kota Banjarmasin. “Bertambahnya perumahan tidak
seimbang dengan keberadaan TPS dan TPA. Ini juga harus jadi pemikiran bagi kita
semua,” pungkasnya. (hdr)