Banjarmasin - Kegagalan Kota
Banjarmasin untuk meraih Adipura tahun 2022, mendapat sorotan tajam, baik bagi
masyarakat maupun jajaran komisi III DPRD Kota Banjarmasin.
Bahkan, komisi III DPRD Kota Banjarmasin mempertanyakan
keseriusan Walikota Ibnu Sina serta jajarannya, dalam menangani problem
persampahan di kota seribus sungai tersebut.
“Artinya motto Banjarmasin Barasih wan Nyaman (Baiman) ternyata
hanya casing alias slogan saja, sebab jangankan untuk mempertahankan Adipura
Kirana, apalagi untuk mendapatkan Adipura Kencana,”ungkap Ketua komisi III DPRD
Kota Banjarmasin Hilyah Aulia, setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas
LIngkungan Hidup (DLH). Rabu (8/3).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, Baiman
yang merupakan slogan Walikota Ibnu Sina ini, selalu digebar gemborkan setiap
ada kegiatan, namun tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
Terbukti, masih banyak tumpukan sampah di TPS yang meluber
dibahu jalan, bahkan kesadaran masyarakat membuang sampah, tidak sesuai dengan
jam masih terjadi, artinya kata Baiman tidak berdampak adanya perubahan.
“Dengan demikian Baiman yang sering digaungkan Pemko Banjarmasin
tidak membawa kota menjadi bersih, seharusnya jargon menjadi pemicu atas
permasalahan sampah,”tegasnya. (hdr)